Langsung ke konten utama

Berteman Dengan Covid-19

 

https://www.google.com/search?q=covid&tbm=isch&ved=2ahUKEwjvsPngyK7tAhXFxXMBHYkXCbkQ2-cCegQIABAC#imgrc=Rc0KQFV3kCSL3M


Karena saking buanyak dan bingung mau nelaah informasi yang mana hm ditambah dengan di awal, gw mikir "yelaaa biasa aja kali "For shake of God, so sorry :')"

Mayan cukup buta pas adek dan mamaku kena Covid, woalaaaaa nambah-nambah bingung apalagi kok udah RT-PCR belum negatif-negatif hasilnya :''').

Alhamdullillah, bener dong kalimat ini "rezeki nggak harus berupa materi" yesssh, jadi beberapa tahun lalu silam aku jualan handmade stuff, kebetulan salah satu pembelinya adalah saat ini berprofesi dokter. Thank cu ce Ferina, yang sudah berkali-kali masih mau aku "ganggu" :') dengan setia membantu. Semoga kebaikan ce Ferina diganti dengan berkat dan hal-hal baik, amiiin.

Anw, wahai kalian~ kalian tau nggak apa itu swab? Rapid test, PCR test? Kenapa sudah test PCR berkali-kali tetep positif hasilnya? Padahal udah minum obat, isolasi pun tuntas. Aneh ya? HmπŸ˜žπŸ€”

Yokss, mari simak ketikan aku dari hasil ngegangguin ce Ferina~


Saat pandemic tuh banyakkkk buangets informasi yang belum valid kebenarannya, tapi sayangnya nih sebagian masyarakat menelannya mentah-mentah tanpa mengecek dulu salah atau benarnya. Contoh salah satu disinformasi infodemic ialah persoalan Covid-19 yang hanya sebuah teori konspirasi semata. 
Pada awal merebaknya kasus Covid-19 ini, merebak juga berita bahwa Covid-19 yang berasal dari Wuhan ini tuh yahhh disengaja, "apaaaa???? Wotssss? Gile lu, ndroooo?!!!" Terus muncul deh tuh konspirasi kalau asal-muasal Virus Corona terjadi karena bocornya laboratorium Biologi di Wuhan, Cina dengan tujuan buat nyerang negara lain. Namun hal ini terelekan dengan penelitian Virus Corona yang ditularkan dari hewan kelelawar, ditambah adanya  daftar R n D blueprint oleh WHO  ( Organisasi Kesehatan Dunia) tentang penyakit yang dapat menyebabkan penyakit epidemik dan pandemik di akan datang, diantaranya
1. Crimean-Congo Hermorrhagis Fever (Demam berdarah Krimea-Kongo)


2. Ebola Viral Disease (Penyakit Virus Ebola)


3. Marburg Viral Disease (Penyakit virus Marburg)
4. Lassa Fever (Demam Lassa)


5. Mers 2 (berasal dari Corona Virus)


6. SARS (berasal dari Corona Virus)


7. Nipah & Henipavaril 


8. Rift Valley Fever ( Demam Rift Valley)


9. Penyakit Zika


10. Penyakit X ( Penyakit yang terjadi akibat Patogen yang tidak dapat diketahui lalu menjadi sebuah Epidemi yang serius)

Setelah dilakukan berbagai penelitian, terindentifikasi kalau Covid-19 berasal dari Virus Corona jenis baru, yaitu SARS-CoV-2


Anw, pasti dong ya kita udah sering banget denger "swab", apaan sih itu emang? 


Semenjak wabah Covid-19 "membumihanguskan" kesehatan makhluk hidup.


Yuk, kenalan "apaan sih itu swab?"


Swab itu cara pengambilan bahan/spesimen buat pemeriksaan lebih lanjut dengan teknik khusus kayak Rapid Test(antigen/ antibodi), tes cepat Molecular, dan PCR

https://megapolitan.kompas.com/image/202010/19/15531621/warga-dki-yang-tolak-swab-test-dan-vaksin-covid-19-didenda-maksimal-rp-5?page=1 

Swab harus dilakukan dengan teknik dan lokasi pengambilan bahan/spesimen yang benar supaya si virus dapat keambil so bisa terdeteksi dengan tepat (misalnya benar-benar terdeteksi positif Covid-19 kalau teknik dan lokasi pengambilan bahan salah maka virus gak bakal keambil so hasilnya gak akurat, yesh bisa aja negatif)

Terusss, ada ada lagi yang namanya "Rapid Test" 

https://nasional.kompas.com/image/2020/08/21/09224201/pakar-sebut-pemerintah-tak-dengarkan-ahli-dan-who-soal-rapid-test?page=1


Kalau Rapid Test ituuu pemeriksaan sample yang berasal dari saluran pernapasan. **ada dua  jenis Rapid Test: untuk mendeteksi antibodi dan deteksi antigen


antigen : mendeteksi si virusnya
•antibodi : mendeteksi respon dari kekebalan tubuh kita

✓ keduanya bisa menghasilkan reaktif atau gak reaktif *hasil reaktif belum tentu terjangkit Covid karena akurasi dari hasil test keduanya kurang akurat hal ini disebut  "false positive", begitupun kalau hasilnya non reaktif, tetap bisa kemungkinan terjangkit Covid hal ini dinamakan "false negative" 


--maka, Rapid Test gak disarankan buat mendiagnosis Covid-19 karena faktor yang membuat rancu seperti "false positive" dan "false negative" tadi.


Nah, terus gimana dong buat tau kalau kita tuh sebenernya fix terkena Covid atau gak?, nggak lagi hasilnya rancu gitu lho???!


Melakukan Test PCR. Kenapa? 

PCR merupakan singkatan dari  Polymerase Chain Reaction, yang merupakan pemeriksaan uji laboratorium untuk mendeteksi bagian virus yaitu RNA (material gen dari si virus) yang ada pada bahan/ sample sehingga keakuratannya sangat tinggi.

Buku Pedoman Covid-19, Revisi Ke-5


!! Ingeeet, PCR itu gak bisa dilakukan mandiri tanpa ahli karena butuh alat yang bernama PCR, nah alat PCR ini gak bisa dioperasikan dan pemeriksaanya gak bisa bisa dilakukan oleh sembarang orang, harus mesti wajib dilakukan oleh ahli, di lab yang punya standar keamanan sebab proses pemeriksaannya berhubungan dengan 'benda-benda' infeksius.

✓Baku standar untuk diagnosis Covid-19 adalah dengan melakukan RT PCR, karena tidak ada pemeriksaan lain yang seakurat RT PCR


Wokehhh, gaes. Untuk tahap pedekate sama Covid-19 sampai sini dulu yes, nanti bakal ada tahap pasca pedekate, hahhaa. Terima kasih, sudah memeluangkan waktu untuk membaca. 



narasumber: 

dr. Ferina Angelia,Sp.FK


Literatur: 

Buku Pedoman Covid-19, Revisi Ke-5


Online sources:

terlampir pada foto.







Komentar

linda.arsyad16 mengatakan…
thanks kak infonya πŸ™
Amelia mengatakan…
Nice info sis. Thank you
YukKeGarut mengatakan…
Makasih ka ilmunya :))
Unknown mengatakan…
Thankyou infonya ka✨
Lillibrary.id mengatakan…
Thanks a lot sharingnya.. bermanfaat sekali..
Dekaahmadr mengatakan…
Thanks for share kak πŸ‘
Unknown mengatakan…
Makasih kak infonya
fawziya.com mengatakan…
Makasih ka gith infonya
Anonim mengatakan…
Makasiii kaa infonyaaa ✨
meika mengatakan…
bener yaa waktu awal" banyak hoax beredar ��
thx for sharing git ��
Anonim mengatakan…
Wih nuce infonih kak Gith, Thank you..
Unknown mengatakan…
Kak Gith... Tengkyu infonya😘😘
Fitria Yasmin mengatakan…
Thanks infonya kak Gith. Covid itu nightmare bgt buat aku. Di masa pandemi kemarin aku kehilangan kedua orangtuaku, dan dua2nya aku ngga bs pulang krn lg lockdown. Berasa mimpi, tp ternyata nyata bgt.
Ulfa Shiddiq mengatakan…
Aku baru tau sedetail ini lhoh....tengkyuuu infone dah di jelasin kak
stephanie mengatakan…
makasih infonyaa ka gitt, detail bangett

Postingan populer dari blog ini

ELFORMULA PEELING SOLUTION AHA BHA PHA + BSASM REVIEW

 Fuhhhhh, finally..... Aku cocokkkk sama iniii, sumpah ELFORMULA PEELING SOLUTION best bangettttt!  "Eh woooott? Ini serum? Kok merah, hehhh?" gitu deh kira-kira pertama kali aku ngeliat peeling serum wash off di sosmed, kan emang beberapa tahun lalu tuh kan lagi in bingitsss tuh yes peeling serum yang modelan gitu.  Tapi, aku, mempertanyakan, kenapa, warnanya, aduhay banget merahnya? Kayak indikasi ini tuh produk yang hardcore. Emang iya sik exfoliasi itu dipikir-pikir work hard, glow and after gitu ya? Eh tapi bentar... setelah aku nyelem ke dunia byuti, banyak juga produk exfoliasi yang gentle dengan plus minus dan keunikannya.  Eh tapi ya aku baru nemuin produk exfoliasi yang kandungan besar, efeknya gentle tapi kerjanya no play-play.. aku demen nih ma produk yang kayak gini, why? Karena kulitku kan kering dehidrasi kadang kalau pakai bahan aktif yang bersangkutan sama jerawat, pori apalagi zat aktifnya tuh punya kandungan tinggi suka ada tricky :'). Gak terjadi ...

Acne Clear Glass Skin Tinka Serum Review

  "Kak ada rekomen serum yang murah gak sih buat mencerahkan?" "Gith, ada serum yang oke gak buat jerawat?". Beberapa hari belakangan aku suka dapat DM serupa.  Jujur, sekarang banyak brand lokal yang berani bersaing segi bahan, formulasi, dan harga yang ditawarkan. Contohnya kayak Tinka Beauty Series ini! Kalau kalian inget aku tuh dulu pernah nge-rave produk Tinka: moisturizer dan tonernya yang aku favoritin poll karena efeknya yang bisa mendobrak "gak semua produk underrated tuh gak oke tauuuu". Yeps, sedih waktu pertama kali coba rangkaian basic skincare dari Tinka yang menurut ku oke tapi orang-orang belum banyak tau, sama halnya waktu coba dua serummya ini~ sama-sama oke buat ukuran serum harga kantongku (under 150k!) Kalau soal oke gak oke sifatnya subjektif gimana kita ngartiin produk yang cocok or nggak sama kulit kita, dan gak semua perspektif bisa dipaksain, ya gak sih? Di si A gak cocok lalu dia bilang gak oke, ya kenapa? Si B cocok bilang oke,...